Jumat, 13 Januari 2012

berguru pada matahari

Pada tugasnya matahari tak pernah terlambat, apalagi bangun kesiangan..
(wah bisa-bisa penghuni planet ini akan berdemonstrasi pada tuhan untuk melengserkannya dimutasi ke galaksi lain...)
Dan  sepanjang perjalanannya, dia menempatkan urutan angka pada lingkaran waktu, 24 jam adalah rumusan umur sehari ala manusia untuk menentukan besaran waktu. Kita lalu menamainya dengan jam kerja, jam istirahat dan jam pulang. Di sessi lain kita menamakannya berdasarkan waktu sembahyang, isya', subuh, dzuhur, ashar dan maghrib. 
Matahari tak pernah lelah (walau ternyata dia hanya diam). Tugasnya hanya berpijar, menjaga stabilitas jarak dengan daya gravitasinya. Menjaga supaya yang berkeliling di seputarannya tak saling bersentuhan. 
untuk mencipta hujan, dia akan berkolaborasi dengan air dari lautan dan angin dari tekanan udara. sekumpulan molekul-molekul hidrogen bercampur natrium klorida itu ikut bakal menguap, berkondensasi membentuk uap-uap air  yang semakin banyak, angin pun lalu menggeserkan kumpulan uap-uap yang bernama awan itu ke daerah yang bertekanan tinggi membuang hajatnya ke dalam tanah, maka bergembiralah seisi alam bernama tumbuhan hewan dan manusia..
maka demikian tugas matahari menjaga keseimbangan kehidupan menjadi sebuah sistem yang kontinu.
Sebuah benda dalam sistem bernama kehidupan itulah yang harus memberdayakan kita
( baca: aku), menjalankan tugas tanpa ditunda, pada tempatnya secara proporsional. Pada sesama dan juga tuhan. Bekerjasama untuk menciptakan harmonisasi, kebaikan dan kedamaian.. sungguh kita( baca: aku ) haruslah bersyukur atas yang demikian itu.